Sejarah Desa
Sejarah Desa
Diceritakan bahwa sebelum bernama Desa Baluk tempat ini dulunya bernama Kali Jaya, pada suatu ketika terjadilah perkelahian sengit bertempat di persawahan antara dua sungai yang dikenal dengan nama Kali Kembar. Perkelahian berlangsung antara dua orang yang mempunyai kekuatan sama sehingga berakhir dengan tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang, terinspirasi dari hasil perkelahian tersebut yaitu “sama jayanya” maka tempat itu akhirnya diberi nama Kali Jaya.
Jumlah penduduk Kali Jaya pada saat itu berkisar 24 Kepala Keluarga, diantara penduduk Kali Jaya adalah seorang tokoh yang dikenal dengan panggilan Dukuh Baluk karena beliau berasal dari padukuhan Baluk di Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Mangetan, Jawa Timur. Dukuh Baluk sangat disegani oleh penduduk Kali Jaya karena beliau dikenal sebagai seorang dukun yang cukup sakti dan berwibawa, pendapatnya selalu dituruti oleh penduduk Kali Jaya.
Sebelum Ki Dukuh Baluk meninggal beliau sempat berpesan kepada penduduk Kali Jaya agar nantinya tempat ini diberi nama Desa Baluk. Oleh karena pengaruh dan kewibawaan yang dimiliki, maka setelah beliau meninggal dunia, Kali Jaya dirubah namanya menjadi Desa Baluk.
CATATAN SEJARAH DESA BALUK
Menurut catatan dan bukti dokumen yang ada di Balai Desa Baluk, sejak tahun 1900, di Desa Baluk telah terjadi sepuluh kali pergantian pemimpin Desa, adapun sebutan bagi pemimpin desa pada awalnya adalah Kelihan Gede, kemudian berubah menjadai Perbekel.
Nama-nama Pimimpin Desa Baluk sejak tahun 1900 adalah :
- I Kabak Kelihan Gede tahun 1900 – 1914
- Pan Sudiasti Kelihan Gede tahun 1914 – 1916
- Pan Muderasti Kelihan Gede tahun 1916 – 1936
- I Nyoman Dipta (Pan Sutri) Perbekel tahun 1936 – 1945 dan 1955 – 1956
- Pan Gambar Kade Perbekel tahun 1945 – 1955
- I Nyoman Radia (Pan Welun) Perbekal tahun 1955 – 1966
- I Ketut Dibia Perbekel tahun1966 – 1978
- I Kade Aloen Perbekel tahun 1978 – 1988
- I Ketut Deker Perbekel tahun 1988 – 2007
- I Ketut Suasana,SH. Perbekel tahun 2007 -2019
- Dewa Ketut Arta Perbekel Tahun 2019-sekarang
Sejak tahun 1966, penaganan masalah-masalah yang berhubungan dengan bidang adat istiadat dan keagamaan (Agama Hindu) diberikan kepada pimpinan desa adat yang disebut Bendesa Adat atau Bendesa Pakraman. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya mengatur dalam bidang adat dan agama hindu, Bendesa Adat / Bendesa Pakraman tetap berada dibawah naungan Kepala Pemerintahan Desa yaitu Kepala Desa / Perbekel.
Adapun nama-nama Bendesa Adat / Bendesa Pakraman Baluk sejak tahun 1966 adalah :
- I Nyoman Tunon (Pan Wenji) : tahun 1966 – 1978
- I Nengah Suenda (Pan Suderen) : tahun 1978 – 1989
- I Ketut Sinda : tahun 1989 – 2000 dan 2005 – 2016
- Drs. I Made Wesen : tahun 2000 – 2005
- I Ketut Sinda : Tahun 2005- 2016
- I Wayan Birka : Tahun 2016- 2021
- I Komang Suartoma : Tahun 2021-sekarang